Minggu, 01 Januari 2012

bersyukur part.2


1. Nikmat yang kita rasakan tidak terbatas pada 24 jam saja. Setiap detik ketika kita menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, akan menjadikan kita menikmati “nikmat” yang senantias Allah berikan pada kita. Namun, untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, tidak bisa seinstan mie gelas. Inilah beberapa nikmat yang saya rasakan dalam 24 jam  melalui yang saya rasakan sendiri maupun melalui pandangan terhadap alam sekitar.
1.  Nikmat Bangun Tidur
Ketika dalam setengah sadar, sebelum mataku mampu membuka, sebelum benderang cahaya menyilaukanku, aku merasakan energi yang menjalar di seluruh tubuhku. Yang menjadikan lelah sebelum tidurku tergantikan oleh secuil kekuasaan Allah yang begitu besar anugerahnya dalam menggantikan lelahku.
2.  Nikmat Membuka Mata
Buku adalah jendela dunia. Lalu dengan apa kita mampu melihat dan membaca setiap kata yang terangkai dalam buku itu? Mata. Maka, betapa nikmat ketika Allah masih memperkenan aku mempergunakan salah satu panca indraku. Ketika dengan mataku melepasku dari kegelapan tidurku. Ketika dengan mataku mampu melihat orang-orang yang aku sayangi. Ketika dengan mataku mampu membaca SMS dari beberapa orang tersayang. Ketika dengan mataku mampu mengarahkanku ke jalan yang benar dengan “iqro’”. Kenikmatan yang tak ternilai harganya. Bayangkan, ketika kita kehilangan salah satu mata kita, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menggantinya dengann kornea yang baru, kalaupun itu ada.
3.  Nikmat Mendengar
Walaupun dengan mendengar bisa menyebabkan kita tercemar polusi suara, namun mendengar adalah salah satu anugrah luar biasa yang Allah berikan. Allah membuat kita mudah berkomunikasi melalui indra pendengaran kita. Hal ini membuatku senantiasa bersyukur untuk berfungsinya sepasang telingaku.
4.  Nikmat Merasakan Matahari, Bintang, Langit dan seisinya
Pernahkah kamu mendengar bahwa dengan sinar matahari pagi, tubuh kita bisa mendapatkan vitamin D gratis? Sinar matahari, selain mempunyai khasiat untuk konsumsi vitamin D, juga bisa menghangatkan tubuh kita. Bayangkan jika tidak ada matahari. Apa yang akan terjadi dengan bumi ini? Mungkin akan dalam keadaan tergelapnya. Dan bagaimana mata kita yang sehat akan melihat indahnya semesta? Jadi, keberadaan matahari di Bumi kita patut kita syukuri. Karena nikmat Allah berupa matahari itu, bunga-bungaku bisa tumbuh subur dan sehat. Dari matahari pula, aku bisa merasakan nikmatnya berbagi. Matahari memberikan sinarnya dengan Cuma-Cuma kepada bulan. Bulan mampu bersinar dengan putihnya karena memantulkan sinar matahari.
5.  Nikmat Gerhana
Memang bagi seorang astronom atau ahli kosnologi, gerhana hanyalah suatu kejadian alam yang biasa dan dapat diprediksi kapan terjadinya. Bagi pencinta alam. gerhana adalah fenomena alam yang indah dan menarik untuk diamati. Akan tetapi, bagi seorang mukmin yang taat beragama, gerhana bukanlah sesuatu yang hampa makna. Gerhana bukanlah tanda-tanda musibah atau bencana, tetapi adalah tanda kekuasaan pencipta alam.
Gerhana mengingatkanku akan nikmat kehidupan yang diberikan sang pencipta kepadaku sehingga syukurku bertambah besar dan untuk itu aku pun salat dua rakaat. Gerhana berarti penggelapan pada benda langit. Gerhana terjadi ketika salah satu benda langit bergerak di hadapan benda langit lainnya sehingga cahaya terhambat.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan melintasi bayangan bumi. Gerhana bulan total terjadi jika seluruh permukaan bulan melintasi bayangan bumi. Gerhana bulan parsial terjadi ketika hanya sebagian dari bulan melintasi bayangan bumi.
Gerhana bulan total dapat berlangsung sekitar satu setengah jam. Gerhana bulan total pada tanggal 10 Desember 2011 berlangsung hanya dalam waktu 50 menit. Dalam banyak peristiwa gerhana, warna bulan berubah, menjadi kemerah-merahan. Atmosfer bumi membiaskan sebagian dari cahaya matahari di sekeliling bulan dan terhadap bulan. Menurut para pakar, tidak ada bahaya menatap langsung gerhana bulan.
Menurut suatu sumber, gerhana bulan tanggal 10 Desember 2011 terjadi pada pukul 18.51 WIB hingga pukul 00.16 WIB. Menurut para pemantau gerhana atau ahli perbintangan (Falakiah), gerhana bulan kali ini terdiri dari 7 fase berikut :
1.                   Awal penumbra pukul 18.51
2.                   Awal gerhana sebagian pukul 19.58
3.                   Awal gerhana total pukul 21.09
4.                   Puncak gerhana total pukul 21.31
5.                   Akhir gerhana total pukul 21.59
6.                   Akhir gerhana sebagian pukul 23.09
7.                   Akhir penumbra pukul 00.16
Gerhana matahari terjadi ketika bayangan bulan menyelimuti permukaan bumi. Bayangan bulan biasanya bergerak dari barat ke timur melintasi bulan. Gerhana matahari total terjadi jika bulan menutupi sepenuhnya cahaya matahari. Jika bulan berada pada posisi terjauh dari bumi ketika gerhana total terjadi, maka gerhana tersebut tampak seperti cincin.
Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, berarti salah satu benda langit ini sedang melintasi benda langit lainnya dalam jarak berjauhan coba ditayangkan sekiranya hal ini terjadi dalam jarak yang sama dari bumi, tidakkah terjadi tabrakan. Maha suci Allah yang sampai saat ini tidak membuat benda-benda langit ini bertabrakan, Allah SWT masih menjaga jarak benda-benda langit. Tapi setidaknya gerhana mengingatkanku akan kejadian tabrakan antara benda-benda langit pada akhir zaman nanti. Dalam Alquran juga disebutkan pada surat Al-Takwir ayat 1 da 2: "Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berguguran."
6.  Nikmat Mampu Berjalan
Allah menciptakan kaki kita dengan begitu indahnhya. Dengan sepasang kaki kita, kita mampu berjalan kesana kemari dengan leluasa. Nikmat yang Allah berikan berupa salah satu organ gerak kita yaitu kaki, membuatku  berpikir dan akhirnya bersyukur atas berfungsinya kedua kakiku setelah melihat temanku berjalan menggunakan tongkat akibat kerusakan syaraf.
7.  Nikmat Organ Gerak
Anggota gerak dalam tubuh kita mampu membawa kemudahan untuk kita. Untukku, syukur Alhamdulillah semua organ gerakku masih berfungsi dengan baik. Nikmat Allah yang tiada duanya ini membuatku merasa semakin tiada Tuhan selain Allah SWT.
8.  Nikmat Adanya Pepohonan
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?… (QS. an-Naml, 27:60)
Dari firman Allah tersebut, aku menyadari betapa nikmatnya saling merawat. Manusia merawat tumbuhan sedemikian rupa. Dan walaupun tumbuhan tak bisa membalas dengan gerakannya, namun dengan cara yang indah tumbuhan mampu menyediakan makanan untuk kita. Membuat kita bernafas dengan oksigen yang dikeluarkannya. Karena tumbuhan berbeda dengan kita, manusia. Tumbuhan menghirup karbondioiksida dan mengeluarkan oksigen. Pepohonan juga melindungiku dari sengatan sinar matahari siang. Maka, nikmat berupa adanya pepohonan harus kita syukuri.
9.  Nikmat Membaca Al Quran
Setelah sholat Maghrib, seperti biasa, tak lupa aku membuka dan membaca Al Quran (Al Quran terjemahan). Dan ternyata, di surat Ar Rahmaan terdapat begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Betapa aku tidak mengerti, Allah telah dengan jelas memaparkan beberapa nikmat-Nya; yaitu:
  (Rabb) Yang Maha Pemurah, (QS. 55:1)
  Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. (QS. 55:2)
  Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
  Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
  Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
  Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
  Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
  Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
  Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
  Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
  di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
  Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
  Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
  Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
  Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya. (QS. 55:17)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
  Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
  antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS. 55:20)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
  (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
  Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
  Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
  Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
  Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. 55:29)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
  Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
  Hai jama'ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan". (QS. 55:33)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
  Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
  Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
  Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
  Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. (QS. 55:41)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
  Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
  Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
  Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga. (QS. 55:46)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
  kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
  Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
  Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
  Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
  Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
  Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
  Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
  Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi. (QS. 55:62)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
  kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
 Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
  Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
  Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
  Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
  (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
  Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
  Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
  Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)
10.                     Nikmat Badaniah
(Seluruh organ penting seperti jantung, hati, empedu, pancreas juga kelima indra)
Seluruh organ yang menyusun tubuh kita merupakan nikmat yang Allah berikan yang tidak ternilai harganya. Kulit kita mampu melindungi daging, pembuluh darah yang kita punya. Hidung kita mampu membaui aroma yang kita hirup. Setiap darah yang mengalir dalam tubuh kita, tak ada yang sia-sia.
11.                     Nikmat Udara
Seperti yang sudah kita ketahui, udara sangat berperan penting di tubuh kita. Bagaimana kita bisa terus hidup tanpa bernafas? Lha untuk bernafas, apa yang kita butuhkan? Oksigen. Darimana? Udara. Untuk bernafas, kita membutuhkan 18 – 20% setiap harinya. Allah telah mengaturnya sedemikian rupa. Jika suhunya lebih tinggi, maka udara akan gerah dan panas dimana-dimana. Sebagai manusia dewasa yang normal, kita bernafas 20 kali dalam 1 menit. Satu kali bernafas, kita membutuhkan 2 liter udara untuk masuk ke rongga pernafasan kita. Berarti dalam 1 menit kita membutuhkan 40 liter udara. Kalau sehari semalam (24 jam) kita akan mengkonsumsi 57.600 liter udara, atau dengan kata lain kita telah menggunakan gas oksigen murni (100%) sebanyak 20% dari 57.600 liter udara adalah 11.520 liter oksigen murni seharinya. Berapa harganya? Saat ini umum dipasarkan satu tabung oksigen harganya Rp. 40.000 yang isinya 6000 liter yang kadar oksigen antara 97-99% berarti nilai tiap liternya adalah 40.000: 6000 adalah kurang lebih Rp. 6.600 per liter.
Ini berarti seseorang manusia sehat  gratis telah menghabiskan gas oksigen setiap harinya dengan nilai 11.520 kali Rp. 6.600 sama dengan Rp. 760.000,- kalau sebulan nilainya menjadi Rp. 22.800.000,-. Lalu, bayangkan jika kita harus membayar untuk setiap hirupan nafas kita. Berapa besar biaya yang harus kita keluarkan. Dan ternyata, Allah telah memperingatkan kita sebanyak 31 kali dengan firman-Nya “NikmatKu manakah lagi yang kamu dustakan.”
12.                     Nikmat Iman dan Islam
Mengapa kita sangat bersyukur? Karena nikmat iman dan nikmat Islam adalah nikmat Allah yang paling besar. Allah berfirman :"… Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagi kamu …" (QS 5 Al Ma-idah : 3)Kita bersyukur bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah. Allah telah menyempurnakan Islam bagi kita. Sedangkan Allah tidak menerima agama selain Islam.Allah berfirman :"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi" (QS 3 Ali Imran : 85) (melalui narasumber)
13.                     Nikmat Menahan Hawa Nafsu
Ketika kita melihat teman kita melakukan suatu kesalahan, sungguh nikmat rasanya ketika kita mampu menahan diri kita untuk tidak melakukan sesuatu yang salah walaupun seandainya kita sangat membutuhka hal tersebut. J
14.                     Nikmat Waktu
Allah menciptakan siang dan malam secara bergantian. Saat siang, kita bisa beraktivitas. Saat malam, kita bisa beristirahat. Fenomena siang dan malam ini membuat kita mampu memanage waktu kita. Untuk menuntut ilmu, beribadah dam istirahat.
15.                     Nikmat Tidur (Ngantuk)
Ketika kita lelah, kita bisa merasakan ngantuk dan kemudian tidur adalah nikmat yang luar biasa. Setelah seharian kita beraktivitas, akhirnya di malam hari kita bisa beristirahat dan memulihkan tenaga kita agar kita mampu beraktivitas dengan semangat di pagi harinya.
Sebenarnya, setiap yang saya rasakan adalah nikmat Allah SWT karena apa yang saya gunakan untuk merasakan adalah pemberian dari Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar