Minggu, 01 Januari 2012

Air Bagi Kehidupan Manusia

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi keperluan hajat hidup orang banyak dan mahluk hidup lainnya. Namun kita kadang tidak menyadari bahwa kelak air akan seperti minyak yang langka dan sulit untuk didapatkan, terutama air bersih. Pada masa sekarang krisis air bersih mulai merajalela di lingkungan sekitar kita. Selain itu juga menurunnya kualitas air. Hal ini diakibatkan adanya pencemaran oleh manusia melalui berbagai kegiatan. Kita seharusnya bersyukur, karena hingga sekarang kita masih bisa mengonsumsi air bersih untuk berbagai keperluan kita. Seperti halnya untuk mencuci, memasak, mandi, dikonsumsi untuk air minum dan lain-lain.
Sekarang keberadaan air masih melimpah di bumi ini, namun tak seharusnya kita menggunakan air seenaknya. Maka hendaknya menggunakan air seperlunya saja. Dan tidak menyalahgunakan fungsi air itu sendiri. Kita mungkin belum menyadari betul betapa penting dan berharganya air itu. Saya bisa merasakannya ketika terjadi kemarau panjang. Air di sumur mulai mengering. Pada saat itu lah saya berfikir merenung dan merasakan betapa berharganya air. Betapa sulitnya mendapatkan air bersih untuk minum, mandi, mencuci dan untuk memasak. Untuk mandi saja hanya 1 kali sehari kadang juga hatus mengungsi. Pakaian-pakaian menumpuk belum bisa dicuci karena untuk mandi dan minum saja kekurangan air. Untuk mencuci harus menimba sekuat tenaga. Dan juga untuk keperluan lain. Ketika saya menonton film tentang gambaran kehidupan manusia 100 tahun yang akan datang, saya merasakan kesedihan yang mendalam, melihat orang-orang yang kekurangan gizi, tanah menjadi kering sampai terjadi seperti retakan-retakan yang timbul pada tanah karena kekeringan dan kelangkaan air.
Selain itu, tidak ada satu tumbuhan pun yang hidup, semuanya mati, dan dari anak kecil hingga yang tua nampak sosok manusia yang tulangnya hanya berselaput kulit saja. Sungguh-sungguh kejadian yang sangat tragis. Anak-anak kecil yang masih berusia 9-10 tahun, namun wajahnya seperti berusia 70 tahun karena pada wajah mereka sudah mengeriput, hal itu terjadi karena kekeringan yang melanda dan tidak ada air sama sekali. Sungguh saya berfikir bagaimana jika saya ada diposisi yang seperti itu? Apakah saya tetep bisa bertahan hidup????? Maka dari itu, kita seharusnya bersyukur atas ni’mat yang telah Allah berikan kepada kita semua. Maka kita harus menjaga ni’mat tersebut dengan menjaganya, menggunakan air dengan seperlunya dan tidak mencemari air. Adanya krisis air yang terjadi adalah akibat dari ulah tangan manusia sendiri.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. ( Az-Zumar 39 : 21)”
Krisis air bersih, banjir ataupun yang lainnya, itu merupakan pelajaran yang diberikan Allah kepada manusia agar kita kita dapat berfikir atas semua yang telah kita lakukan,  Pencemaran merupakan salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan degradasi air. Air bersih menjadi sangat sulit ditemukan karena air yang sudah tercemar dan tidak layak untuk kita konsumsi. Air bersih yang baik dan layak untuk dikonsumsi diantaranya yaitu tidak berwarna atau tidak keruh, tidak berasa, tidak bau, dan mempunyai pH 7.
Contohnya saja di FMIPA, terkadang kekurangan air. Disaat saya mau wudlu untuk melaksanakan sholat asyar, ternyata airnya hanya tinggal tetesan bahkan habis. Disaat itu saya sedang dikejar jam kuliah. Maka dengan cepat saya bergegas mencari air wudlu ditempat lain. Setelah itu kembali lagi ke MBA untuk melaksanakan sholat asyar. Disitu saya berfikir “ Ya Allah untuk bersuci dan wudlu saja, di sini kekurangan air. Bagaimana dengan urusan-urusan yang lain? Tapi saya bersyukur ditempat yang lain masih tersedia air. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
            Selain hal tersebut, saya merasakan pentingnya air bersih yang dikonsumsi untuk minum. Disaat saya sedang haus ataupun ketika mau berbuka dan ketika itu tidak ada air, maka setetes air pun akan sangat berharga. Ketika dulu belum ada pompa air, saya masih menimba di sumur untuk mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari. Untuk mencuci saja, saya hanya memerlukan 2 atau 3 ember air. Namun setelah adanya pompa dan keran. Sekarang air yang saya gunakan untuk mencuci pakaian mungkin 10 kali lebih boros dari sebelumnya. Hal itu sangat saya rasakan pada saat sekarang yang semuanya penuh dengan instan dan praktis. Seolah-olah kita kurang bersyukur atas ni’mat yang diberikan. Kita menginginkan semuanya itu serba mudah. Namun dengan kemudahan yang sudah ada, kita malah tidak memanfaatkannya dengan baik. Namun malah menggunakannya dengan seenaknya. Sekarang saya berusaha untuk kembali pada hal-hal yang pernah saya lakukan saat lampau. Meskipun dengan keran dan pompa,namun saya tetap menggunakan air secukupnya untuk mencuci dan untuk keperluan yang lainnya.
Karena prinsip dari hidup saya adalah “ everyhing can be start from our self , and be your self ”. Dengan memulai segala sesuatu dari diri kita sedikit, meskipun sedikit namun jika dilakukan secara continue maka akan memberikan dampak terhadap lingkungan, meskipun tidak secara langsung. Hal itu belum seberapa jika dibandingkan dengan semua nikmat yang telah Allah berikan kepada semua makhluk-Nya. Maka dari itu, kita harus memperbanyak berdzikir untuk sealu mengingat Allah, dan lebih banyak bersyukur atas nikmat-Nya dengan menjaga, melestarikan dan memanfaatkan semua yang telah diberikan pada hal-hal yang positif.

NIKMAT DI DUNIA

              Ni’mat yang diberikan Allah SWT kepada kita sungguhlah agung. Bahkan secanggih apapun teknologi yang berkembang sekarang tidak akan mampu menghitung nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Allah memberikan nikmat mulai dari pagi hingga malam, dan silih berganti nikmat yang diberikan-Nya.
-          Jika kita melihat pada diri kita sendiri, sungguh kenikmatan yang sangat agung dan luar  biasa. Tubuh kita terdiri atas ratusan triliun sel. Sel-sel tersebut tidak semena-mena bekerja. Allah telah mengatur semuanya. Allah memberikan kehidupan bagi sel-sel tersebut. Sel-sel tersebut bekerja sesuai dengan fungsinya. Sel-sel membentuk jaringan,dan kemudian jaringan-jaringan membentuk organ, kemudian organ-organ membentuk sistem organ, hingga akirnya terbentuklah sosok diri seorang manusia seperti kita ini. Jika kita membahas satu persatu tentunya tidak akan pernah ada habisnya,karena memang nikmat Allah yang begitu besar dan melimpah yang diberikan kepada kita sehingga kita tidak pernah mampu menghitungnya. Sel, jaringan, organ dan sistem organ yang ada, bekerja dan tumbuh sesuai dengan fungsi dan proporsinya masing-masing. Bayangkan saja jika hidung kita mengahadap ke atas, mata kita tidak bisa berkedip, telinga kita berada di muka, tangan kita tidak dapat digerakkan, lambung kita berada di tangan, dan lain sebagainya. Tentu tidak dapat kita bayangkan bagaimana bentuk dari tubuh kita. Sehingga kita wajib bersyukur kita mampu bernafas, dan bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita dengan menjaga kesehatan tubuh kita dan menggunkannya anggota tubuh ini untuk fastabiqul khairat.
-                Mulai dari kita bangun tidur kita masih diizinkan untuk membuka mata dan memulai aktivitas.  Sepanjang malam kita tertidur dan kita tidak sadarkan diri. Pada saat tersebut, kita  tertidur tanpa berhubungan dengan dunia ini. Tubuh dan jiwa kita terpisah. Saat ini, yang kita pikirkan sebagai tidur, sebenarnya adalah sejenis kematian. Allah menerangkan dalam Al Qur’an bahwa jiwa manusia diambil pada saat mereka tertidur.
 “ Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[1313]. (Az-zumar 39: 4)
Selama tidur, seseorang setengah kehilangan kesadaran terhadap dunia luar. Untuk kita bisa membuka mata, melihat, mendengar, berbicara dan mampu beraktivitas kembali  itu semua merupakan keajaiban agung yang harus kita renungkan . Kita tidak dapat memastikan apakah nikmat ini masih akan kita dapatkan pada besok paginya. Sehingga kita sebagai orang yang beriman harus bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya. Itu semua berkat kasih sayang Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya.
-                Ingatlah ketika kita terbangun dari tidur kita awali kegiatan pagi hari kita dengan solat shubuh. Kita sebagai orang yang beriman sungguh merasakan kenikmatan yang diberikan Allah. Kita melawan bisikan syaitan yang kita terkadang malas untuk bangun dari tidur sedangkan kita belum menjalankan kewajiban kita kepada Allah SWT yaitu sholat shubuh. Keadaan diri kita pada saat itu adalah kotor, muka yang kusam, bau badan tidak enak. Dan apa yang kita lakukan, yaitu membersihkan tubuh kita dari kotoran. Allah menyukai orang yang bersih dan berpenampilan rapi. Allah memberikan nikmat berupa air untuk kita membersihkan diri dari kotoran. Air merupakan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan manusia untuk membersihkan diri, harta benda dan rumah kita. Selain dapat membersihkan kotoran, air juga mampu membuat kita merasa tenang. Saat air membasuh tubuh, kita merasakan kesejukan dan kesegaran yang luar biasa. Kita bersyukur masih bisa mandi, sikat gigi, cuci baju, minum dan sebagainya. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kita butuhkan. Allah Maha Besar dan Allah Maha Kuasa.
-                Setelah kita mandi dan membersihkan diri kita butuh dengan apa yang dinamakan pakaian. Kita harus bersyukur ketika itu, kita masih  diberi kenikmatan mempunyai pakaian. Pakaian berasal dari wol, kapas, dan sutra. Dan itu semua berasal dari makhluk hidup yaitu hewan dan tumbuhan. Seandainya Allah tidak menciptakan makhluk hidup yang mampu menyediakan untuk manusia berbagai macam pakaian, maka bahan mentah itu tidak pernah ada. Pakaian sudah kita kenakan sejak kita lahir dan sudah menjadi kebiasaan yang harus kita pakai setiap hari. Nah... kebiasaan ini lah yang membuat kita lalai dan lupa bahwa pakaian adalah suatu nikmat. Pakaian adalah sebagai pelindung, sebagai tameng bagi tubuh kita. Bayangkan jika kita tidak memakai pakaian, betapa malunya kita yang membuka aurat kita didepan umum. Semua aurat terbuka tanpa ditutupi oleh sehelai kain pun.  Pakaian melindungi tubuh manusia dari dingin, sinar matahari yang berbahaya, dan bahaya ringan di sekitar kita seperti lecet dan cedera. Kalau kita tidak memiliki pakaian, kulit tipis yang menutupi tubuh manusia akan sering terluka . Tentu kita merasa kesakitan.  Allah berfirman dalam Al Qur’an tentang alasan lain penciptan pakaian pelindung:


“ Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa[531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al A’raf, 7: 26)
Pakaian memberikan manusia penampilan yang indah, selain berpakaian dengan pakaian yang bersih, orang beriman yang menghargai keindahan akan berhati-hati dalam berpakaian dengan baik dan juga disesuaikan dengan situasi yang ada. Ini menunjukkan bahwa dia sangat bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah dikaruniakan-Nya.
-                Setelah kita berpakain sebelum kita beraktivitas kita tentu sarapan pagi terlebih. Semua nikmat yang diciptakan dan diberikan dalam bentuk makanan dan minuman adalah bukti (penciptaan) oleh Allah SWT. api yang digunakannya untuk memasak makanan dapat menyebabkan bahaya besar bagi kita dan makhluk lainnya. Namun dalam hal ini panas sangat dibutuhkan dalam dalam mengolah makanan agar dapat dimakan. api justru adalah nikmat yang sangat besar. Allah telah menundukkan api untuk manusia. Rasa dan aroma roti, madu, keju, tomat, teh, sari buah, pentingnya makanan dan warna-warninya merupakan nikmat. Pentingnya daging, susu, keju, dan manfaat lain dari binatang sebagai nikmat bagi manusia dari Allah difirmankan dalam Al Qur’an:
 


“ Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagimu. Kami memberimu minum dari air susu yang ada dalam perutnya. Dan pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untukmu, sebagian darinya kamu makan”. (QS Al Mu’minun, 23:21)
      Berbagai minuman, yang ada dalam sarapan kita, berasal dari tumbuhan. Setelah daun-daun tumbuhan tersebut mengalami proses tertentu, daun tersebut menjadi cairan beraroma manis. Beribu-ribu macam tumbuhan yang tumbuh dari tanah yang sama menunjukkan kekuasaan, kekuatan, dan kasih sayang tak terbatas dari Allah yang telah menciptakannya. Makanan kita makan untuk sarapan akan memperoleh banyak manfaat.Semuanya menyediakan protein, asam amino, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan cairan yang dibutuhkan tubuh. Untuk menjalani hidup sehat, kita harus makan secara teratur dan cukup. Allah telah memberikan tubuh sebagai amanat. Maka kita harus bertanggung jawab untuk menjaga nikmat tiada tara ini sebaik mungkin. dengan memberi tubuh tersebut makanan dengan cara yang sehat. kita tahu bahwa agar bekerja dengan baik, tubuh harus sehat, sehingga harus diberi makanan yang cukup dengan menu yang seimbang. Kita tahu bahwa tubuh kita harus mendapat semua makanan yang dibutuhkannya untuk pertumbuhan 100 triliun sel dan agar tubuh bisa pulih dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga Allah memberikan semua nikmat berupa makanan dan minuman.
-                  Setelah sarapan dan berbenah diri kita berangkat meninggalkan rumah menuju sekolah atau kampus atau tempat kerja. Untuk menuju kesana kita harus berjalan kaki. Kemampuan untuk berjalan merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah. Namun, kita tidak mampu menempuh jarak yang sangat jauh dengan berjalan kaki. Tubuh kita akan menjadi lelah dan dalam batas tertentu tidak mampu berjalan lebih jauh lagi. Allah mengetahui kelemahan dari hamba-hamba-Nya ini dan telah menciptakan binatang dan kendaraan untuk membawa mereka, dan telah membuat transportasi menjadi mudah.
Allah berfirman dalam kitab Suci Al-Qur’an :
 

“ Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (QS An Nahl, 16:7-8)
Jika kita berfikir bagaimana kendaraan-kendaraan itu diciptakan yang membutuhkan bahan-bahan seperti besi baja dan sebagainya. Sungguh Allah telah menyediakan semua bahan-bahan itu dialam. Jika kita tidak mempunyai mobil kita harus bersyukur kita masih diberi nikmat berupa motor daripada teman kita kita atau tetangga kita yang hanya memiliki sepeda, begitu juga yang bersepada  harus tetapbersyukur daripada temen kita yang hanya berjalan kaki. Dan tentunya kita harus bersyukur masih diberi kesehatan dan kesempurnaan mempunyai kaki yang bisa digunakan  untuk berjalan dari pada saudara kita yang tidak bisa berjalan, dan begitu seterusnya.
-                Ketika kita sudah sampai dikampus dengan selamat, kita disana menuntut ilmu. Nikmat yang Allah berikan berupa kesempatan dan peluang untuk kita tetap bisa menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Kadang aku berfikir, bagaimana jika sekarang aku tidak bisa kuliah,bagaimana jika aku seperti teman-temamnku yang di desa yang hanya tamat SMP dan SMA.Mereka dirumah, kemudian tidak lama mereka menikah. Padahal mereka juga berkeinginan seperti aku yang ingin melanjutkan studinya, ingin menimba ilmu lebih banyak lagi. Namu kondisi dan situasi yang harus menjadikan mereka putus sekolah. Aku bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada aku dan teman-teman semua yang masih bisa melanjutkan studinya. Nikamat yang lainnya yatu dikampus kita mendapat berbagai macam pengalaman,mampu berorganisai dan lain sebagainya. mempunyai banyak teman yang berasal dari berbagai macam daerah. Belajar tentang ilmu pengetahuan alam, dari hal ini, aku mampu mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan langit dan bumi serta isinya. Sehingga aku mampu merenungkan semuanya. Dan semakin aku mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga aku tahu bahwa betapa besar nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepada semua makhluk-Nya.
-                Fasilitas yang kita dapatkan di kampus sangatlah banyak dan memberi manfaat kepada kita. Dan juga lingkungan yang berada di lingkungan kampus UNNES. Kita beruntung memiliki kampus senyaman,seluas dan sesejuk UNNES. Suasananya yang sejuk membuat kita merasa nyaman dan tenang dalam belajar. Banyak pepohonan yang hijau dan rimbun. Menciptakan lingkungan yang sejuk nan asri. Kita dapat menghirup udara sejuk di pegunungan. Apabila kita berada di Kampus Semarang yang bawah. Kita akan merasakan betapa panasnya terik matahari yan sangat menyengat kulit kita. Dan juga polusi udara yang begitu parah. Banjir melanda, menimbulkan banyak wabah penyakit yang menyerang. Sangat berbeda dengan kampus Semarang atas. Udara sejuk, terik matahari tidak menyengat kulit. Polusi juga tidak separah di bawah. Dan juga lingkungan pergaulan di kampus bawah sangatlah bebas. Aku beruntung dan bersyukur berada lingkungan yang nyaman, kondusif, baik untuk menuntut ilmu dan juga untuk menjalankan amalan-amalan ibadah yang lain.
-                 Rizki yang tidak terduga. Ketika kita berjalan kaki pulang menuju rumah. Di tengah jalan kita mendapat rizki yang tidak kita duga. Tiba-tiba, misalnya dijalan ada seseorang yang memberikan kita buah, pekerjaan dan yang lainnya. Itu merupakan nikmat yang tidak terduga kapan dan darimana datangnya. Sungguh nikmat Allah sangatlah luas.
-                 Mempunyai teman, dan keluarga yang baik dan sayang kepada kita. Di lingkungan yang baru kita mendapatkan teman baru yang sayang kepada kita. Mereka memberikan perhatian dan kasih sayang kepada kita ketika kita lelah, sakit, dan kita sedang ada masalah. Susah senang kita jalani bersama di dalam suatu keluarga kecil ini. Dan keluarga yang selalu dan tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang dan motivasi dukungan kepada kita dimanapun kita berada. Setiap minggu bahkan setiap hari ketika kita telefon keluarga kita yang jauh disana. Kita msih bisa mendengarkakn sura mereka , dapat mengetahui keadaan dan kabar mereka. Mereka yang selalu memberikan pesan dann nasihat kepada kita. Kasih sayang yang mereka berikan tidak akan pernah tergantikan dan terbalaskan oleh apapun. Mereka selalu ada ketika kita lemah, ketika kita butuh motivasi, ketika kita dalam keadaaan di bawah dan kita bener-bener membutuhkan mereka. Terima kasih Bapak, Ibu adik, semua keluarga dan orang-orang yang selalu ada di hatiku.
-                Istirahat siang . Sesampainya kita di tempat asal (kos, asrama atau rumah) masih bisa berjumpa dengan orang-orang yang ada di dekat kita orang-orang yang kita lihat sebelum kita berangkat ke kampus. Setelah itu kita membaringkan badan sejenak di atas tempat tidur. Beristirahat merupakan nikmat yang diberikan  Allah kepada kita.Meskipun hanya sejenak namun itu merupakan nikmat yang luar biasa yang bisa kita rasakan ketika kita dapat beristirahat sejenak melepaskan penat, lelah selama kita beraktivitas. Semua beban serasa hilang. Dan bersyukur setelah cukup beristirahat kita masih bisa membuka mata kita kembali. Dan melalkukan aktivitas kembali.
-                Sholat berjama’ah. Waktu luang sangatlah berharaga. Saat kita memiliki sedikit waktu luang maka gunakanlah dengan melakukan fastabiqul khairat. Apabila waktu kita sempit, maka untuk melakukan ibadah-ibadah pun terasa sulit. Ketika adzan telah berkumandang, memanggil umat islam untuk segera mendirikan sholat. Jika kita ada waktu maka segeralah dirikan sholat . Alhamdulillah jika kita sholat berjama’ah. Pahala yang kita ketika sholat berjama’ah yaitu 27 derajat. Dan lebih utama daripada kita sholat munfarid. Maka sangat bersyukurlah kita bisa menunaikan sholat berjama’ah. Ni’mat yang Agung dari Allah SWT.
-                Bersyukur adanya siang dan malam. Fenomena tersebut merupakan fenomena yang setiap hari kita saksikan yaiatu adanya ergantian antara siang dan malam. Hal tersebut terjadi atas Kekuasaan Allah dan atas Kehendak Yang Maha Kuasa. Allah  bisa saja menjadikan siang terus ataupun malam terus. Jika hal tersebut terjadi maka kehidupan dibumi ini akan berakhir. Penciptaan malam sangatlah luar biasa dan bukan hanya sekadar penciptaan amun memiliki tujuan khusus. Salah satu hal penting dalam penciptaan itu tersimpan dalam hilangnya cahaya secara perlahan-lahan dan semakin gelapnya langit. Allah berfirman sebagai berikut:
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS Al Qasas, 28:73)
Selain sebagai waktu beristirahat malam juga merupakan waktu yang penuh kedamaian dan ketenangan di seluruh penjuru dunia ini sangat bernilai untuk kegiatan ibadah tertentu. Dibandingkan dengan siang hari, malam hari lebih memberikan kemudahan untuk berpikir, membaca, dan berdoa. Tidur adalah layaknya kematian. Bila Allah menghendaki, seseorang tidak akan bangun lagi. Sangat bersyukur jika kita dapat terbangun di tengah malam atau di sepertiga malam. Kita terbangun kemmudian mengambil air wudlu. Melakukan sholat malam, berdo’a memohon ampun kepada Allah. Sholat diwaktu malam lebih khusyu’ dibandaingkan dengan sholat di waktu siang hari. Itu lah istimewanya malam. Dengan alasan ini, menit terakhir sebelum tidur bisa jadi merupakan kesempatan terakhir bagi seseorang untuk memohon ampun. Ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada kita(mungkin yang terakhir bagi kita) sebelum tidur kembali . Berdo’a sebelum kita memjamkan mata dan berharap semoga kita masih bisa membuka mata dan masih diberi kesempatan hidup untuk mencari ridlo Allah SWT di keesokan harinya.

PENGAPLIKASIAN INTEGRAL DAN TURUNAN DALAM FISIKA




CONTOH SOAL



TURUNAN




INTEGRAL








LIMIT DAN KEKONTINUAN






bersyukur part.2


1. Nikmat yang kita rasakan tidak terbatas pada 24 jam saja. Setiap detik ketika kita menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, akan menjadikan kita menikmati “nikmat” yang senantias Allah berikan pada kita. Namun, untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, tidak bisa seinstan mie gelas. Inilah beberapa nikmat yang saya rasakan dalam 24 jam  melalui yang saya rasakan sendiri maupun melalui pandangan terhadap alam sekitar.
1.  Nikmat Bangun Tidur
Ketika dalam setengah sadar, sebelum mataku mampu membuka, sebelum benderang cahaya menyilaukanku, aku merasakan energi yang menjalar di seluruh tubuhku. Yang menjadikan lelah sebelum tidurku tergantikan oleh secuil kekuasaan Allah yang begitu besar anugerahnya dalam menggantikan lelahku.
2.  Nikmat Membuka Mata
Buku adalah jendela dunia. Lalu dengan apa kita mampu melihat dan membaca setiap kata yang terangkai dalam buku itu? Mata. Maka, betapa nikmat ketika Allah masih memperkenan aku mempergunakan salah satu panca indraku. Ketika dengan mataku melepasku dari kegelapan tidurku. Ketika dengan mataku mampu melihat orang-orang yang aku sayangi. Ketika dengan mataku mampu membaca SMS dari beberapa orang tersayang. Ketika dengan mataku mampu mengarahkanku ke jalan yang benar dengan “iqro’”. Kenikmatan yang tak ternilai harganya. Bayangkan, ketika kita kehilangan salah satu mata kita, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menggantinya dengann kornea yang baru, kalaupun itu ada.
3.  Nikmat Mendengar
Walaupun dengan mendengar bisa menyebabkan kita tercemar polusi suara, namun mendengar adalah salah satu anugrah luar biasa yang Allah berikan. Allah membuat kita mudah berkomunikasi melalui indra pendengaran kita. Hal ini membuatku senantiasa bersyukur untuk berfungsinya sepasang telingaku.
4.  Nikmat Merasakan Matahari, Bintang, Langit dan seisinya
Pernahkah kamu mendengar bahwa dengan sinar matahari pagi, tubuh kita bisa mendapatkan vitamin D gratis? Sinar matahari, selain mempunyai khasiat untuk konsumsi vitamin D, juga bisa menghangatkan tubuh kita. Bayangkan jika tidak ada matahari. Apa yang akan terjadi dengan bumi ini? Mungkin akan dalam keadaan tergelapnya. Dan bagaimana mata kita yang sehat akan melihat indahnya semesta? Jadi, keberadaan matahari di Bumi kita patut kita syukuri. Karena nikmat Allah berupa matahari itu, bunga-bungaku bisa tumbuh subur dan sehat. Dari matahari pula, aku bisa merasakan nikmatnya berbagi. Matahari memberikan sinarnya dengan Cuma-Cuma kepada bulan. Bulan mampu bersinar dengan putihnya karena memantulkan sinar matahari.
5.  Nikmat Gerhana
Memang bagi seorang astronom atau ahli kosnologi, gerhana hanyalah suatu kejadian alam yang biasa dan dapat diprediksi kapan terjadinya. Bagi pencinta alam. gerhana adalah fenomena alam yang indah dan menarik untuk diamati. Akan tetapi, bagi seorang mukmin yang taat beragama, gerhana bukanlah sesuatu yang hampa makna. Gerhana bukanlah tanda-tanda musibah atau bencana, tetapi adalah tanda kekuasaan pencipta alam.
Gerhana mengingatkanku akan nikmat kehidupan yang diberikan sang pencipta kepadaku sehingga syukurku bertambah besar dan untuk itu aku pun salat dua rakaat. Gerhana berarti penggelapan pada benda langit. Gerhana terjadi ketika salah satu benda langit bergerak di hadapan benda langit lainnya sehingga cahaya terhambat.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan melintasi bayangan bumi. Gerhana bulan total terjadi jika seluruh permukaan bulan melintasi bayangan bumi. Gerhana bulan parsial terjadi ketika hanya sebagian dari bulan melintasi bayangan bumi.
Gerhana bulan total dapat berlangsung sekitar satu setengah jam. Gerhana bulan total pada tanggal 10 Desember 2011 berlangsung hanya dalam waktu 50 menit. Dalam banyak peristiwa gerhana, warna bulan berubah, menjadi kemerah-merahan. Atmosfer bumi membiaskan sebagian dari cahaya matahari di sekeliling bulan dan terhadap bulan. Menurut para pakar, tidak ada bahaya menatap langsung gerhana bulan.
Menurut suatu sumber, gerhana bulan tanggal 10 Desember 2011 terjadi pada pukul 18.51 WIB hingga pukul 00.16 WIB. Menurut para pemantau gerhana atau ahli perbintangan (Falakiah), gerhana bulan kali ini terdiri dari 7 fase berikut :
1.                   Awal penumbra pukul 18.51
2.                   Awal gerhana sebagian pukul 19.58
3.                   Awal gerhana total pukul 21.09
4.                   Puncak gerhana total pukul 21.31
5.                   Akhir gerhana total pukul 21.59
6.                   Akhir gerhana sebagian pukul 23.09
7.                   Akhir penumbra pukul 00.16
Gerhana matahari terjadi ketika bayangan bulan menyelimuti permukaan bumi. Bayangan bulan biasanya bergerak dari barat ke timur melintasi bulan. Gerhana matahari total terjadi jika bulan menutupi sepenuhnya cahaya matahari. Jika bulan berada pada posisi terjauh dari bumi ketika gerhana total terjadi, maka gerhana tersebut tampak seperti cincin.
Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, berarti salah satu benda langit ini sedang melintasi benda langit lainnya dalam jarak berjauhan coba ditayangkan sekiranya hal ini terjadi dalam jarak yang sama dari bumi, tidakkah terjadi tabrakan. Maha suci Allah yang sampai saat ini tidak membuat benda-benda langit ini bertabrakan, Allah SWT masih menjaga jarak benda-benda langit. Tapi setidaknya gerhana mengingatkanku akan kejadian tabrakan antara benda-benda langit pada akhir zaman nanti. Dalam Alquran juga disebutkan pada surat Al-Takwir ayat 1 da 2: "Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berguguran."
6.  Nikmat Mampu Berjalan
Allah menciptakan kaki kita dengan begitu indahnhya. Dengan sepasang kaki kita, kita mampu berjalan kesana kemari dengan leluasa. Nikmat yang Allah berikan berupa salah satu organ gerak kita yaitu kaki, membuatku  berpikir dan akhirnya bersyukur atas berfungsinya kedua kakiku setelah melihat temanku berjalan menggunakan tongkat akibat kerusakan syaraf.
7.  Nikmat Organ Gerak
Anggota gerak dalam tubuh kita mampu membawa kemudahan untuk kita. Untukku, syukur Alhamdulillah semua organ gerakku masih berfungsi dengan baik. Nikmat Allah yang tiada duanya ini membuatku merasa semakin tiada Tuhan selain Allah SWT.
8.  Nikmat Adanya Pepohonan
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?… (QS. an-Naml, 27:60)
Dari firman Allah tersebut, aku menyadari betapa nikmatnya saling merawat. Manusia merawat tumbuhan sedemikian rupa. Dan walaupun tumbuhan tak bisa membalas dengan gerakannya, namun dengan cara yang indah tumbuhan mampu menyediakan makanan untuk kita. Membuat kita bernafas dengan oksigen yang dikeluarkannya. Karena tumbuhan berbeda dengan kita, manusia. Tumbuhan menghirup karbondioiksida dan mengeluarkan oksigen. Pepohonan juga melindungiku dari sengatan sinar matahari siang. Maka, nikmat berupa adanya pepohonan harus kita syukuri.
9.  Nikmat Membaca Al Quran
Setelah sholat Maghrib, seperti biasa, tak lupa aku membuka dan membaca Al Quran (Al Quran terjemahan). Dan ternyata, di surat Ar Rahmaan terdapat begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Betapa aku tidak mengerti, Allah telah dengan jelas memaparkan beberapa nikmat-Nya; yaitu:
  (Rabb) Yang Maha Pemurah, (QS. 55:1)
  Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. (QS. 55:2)
  Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
  Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
  Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
  Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
  Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
  Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
  Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
  Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
  di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
  Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
  Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
  Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
  Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya. (QS. 55:17)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
  Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
  antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS. 55:20)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
  (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
  Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
  Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
  Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
  Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. 55:29)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
  Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
  Hai jama'ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan". (QS. 55:33)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
  Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
  Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
  Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
  Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. (QS. 55:41)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
  Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
  Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
  Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga. (QS. 55:46)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
  kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
  Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
  Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
  Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
  Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
  Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
  Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
  Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi. (QS. 55:62)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
  kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
 Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
  Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
  Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
  Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
  (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
  Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
  Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
  Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
  Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)
10.                     Nikmat Badaniah
(Seluruh organ penting seperti jantung, hati, empedu, pancreas juga kelima indra)
Seluruh organ yang menyusun tubuh kita merupakan nikmat yang Allah berikan yang tidak ternilai harganya. Kulit kita mampu melindungi daging, pembuluh darah yang kita punya. Hidung kita mampu membaui aroma yang kita hirup. Setiap darah yang mengalir dalam tubuh kita, tak ada yang sia-sia.
11.                     Nikmat Udara
Seperti yang sudah kita ketahui, udara sangat berperan penting di tubuh kita. Bagaimana kita bisa terus hidup tanpa bernafas? Lha untuk bernafas, apa yang kita butuhkan? Oksigen. Darimana? Udara. Untuk bernafas, kita membutuhkan 18 – 20% setiap harinya. Allah telah mengaturnya sedemikian rupa. Jika suhunya lebih tinggi, maka udara akan gerah dan panas dimana-dimana. Sebagai manusia dewasa yang normal, kita bernafas 20 kali dalam 1 menit. Satu kali bernafas, kita membutuhkan 2 liter udara untuk masuk ke rongga pernafasan kita. Berarti dalam 1 menit kita membutuhkan 40 liter udara. Kalau sehari semalam (24 jam) kita akan mengkonsumsi 57.600 liter udara, atau dengan kata lain kita telah menggunakan gas oksigen murni (100%) sebanyak 20% dari 57.600 liter udara adalah 11.520 liter oksigen murni seharinya. Berapa harganya? Saat ini umum dipasarkan satu tabung oksigen harganya Rp. 40.000 yang isinya 6000 liter yang kadar oksigen antara 97-99% berarti nilai tiap liternya adalah 40.000: 6000 adalah kurang lebih Rp. 6.600 per liter.
Ini berarti seseorang manusia sehat  gratis telah menghabiskan gas oksigen setiap harinya dengan nilai 11.520 kali Rp. 6.600 sama dengan Rp. 760.000,- kalau sebulan nilainya menjadi Rp. 22.800.000,-. Lalu, bayangkan jika kita harus membayar untuk setiap hirupan nafas kita. Berapa besar biaya yang harus kita keluarkan. Dan ternyata, Allah telah memperingatkan kita sebanyak 31 kali dengan firman-Nya “NikmatKu manakah lagi yang kamu dustakan.”
12.                     Nikmat Iman dan Islam
Mengapa kita sangat bersyukur? Karena nikmat iman dan nikmat Islam adalah nikmat Allah yang paling besar. Allah berfirman :"… Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagi kamu …" (QS 5 Al Ma-idah : 3)Kita bersyukur bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah. Allah telah menyempurnakan Islam bagi kita. Sedangkan Allah tidak menerima agama selain Islam.Allah berfirman :"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi" (QS 3 Ali Imran : 85) (melalui narasumber)
13.                     Nikmat Menahan Hawa Nafsu
Ketika kita melihat teman kita melakukan suatu kesalahan, sungguh nikmat rasanya ketika kita mampu menahan diri kita untuk tidak melakukan sesuatu yang salah walaupun seandainya kita sangat membutuhka hal tersebut. J
14.                     Nikmat Waktu
Allah menciptakan siang dan malam secara bergantian. Saat siang, kita bisa beraktivitas. Saat malam, kita bisa beristirahat. Fenomena siang dan malam ini membuat kita mampu memanage waktu kita. Untuk menuntut ilmu, beribadah dam istirahat.
15.                     Nikmat Tidur (Ngantuk)
Ketika kita lelah, kita bisa merasakan ngantuk dan kemudian tidur adalah nikmat yang luar biasa. Setelah seharian kita beraktivitas, akhirnya di malam hari kita bisa beristirahat dan memulihkan tenaga kita agar kita mampu beraktivitas dengan semangat di pagi harinya.
Sebenarnya, setiap yang saya rasakan adalah nikmat Allah SWT karena apa yang saya gunakan untuk merasakan adalah pemberian dari Allah SWT.